Atau bila kita pergi ke rumah sakit, maka narkoba
jenis Morfin sering dipakai pihak kedokteran untuk obat kebal. Jika ada
sebuah operasi untuk seorang pasien, mau tidak mau pihak rumah sakit
atau tim medis akan memberikan suntik baal (kebal) agar tidak merasa sakit saat dilakukan operasi.
Sebenarnya menurut definisi narkoba itu sendiri
merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis, sehingga dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, serta mengurangi rasa nyeri bagi pengguna.
Untuk itu seyogyanya hanya dipakai oleh pihak
kedokteran atau tim medis serta para peneliti di laboratorium tertentu
yang berguna untuk melaporkan hasil penelitiannya pada masyarakat luas.
Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan narkoba malah disalahgunakan oleh
orang atau pihak tertentu yang bukan kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal
positif, karena disalahgunakan malah menjadi negatif dan
sama sekali tidak bermanfaat. Sebab, ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan heroin.
sama sekali tidak bermanfaat. Sebab, ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis
serbuk putih seperti Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk
bersenang-senang sesaat. Melalui efek sampingnya yang menimbulkan
euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu malah membuat penggunanya
seperti orang yang tidak sadar.
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti
itu sama saja dengan menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa
depan. Karena hanya senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan
dengan bahaya latin kerusakan mental jika dikonsumsi terus menerus akan
merenggut sang pemakainya.
Berikut ini adalah beberapa jenis narkotika,
psikotropika dan zat adiktif atau narkoba yang banyak beredar di
masyarakat luas, yaitu:
1. Ganja / Maryuana / Cannabis Sativa / Gele / Cimeng
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai
seperti daun, bunga, biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi
keracunan dan penyedap bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak
disalahgunakan, cimeng atau gele yang di masyarakat dikenal dengan
bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan bahan campuran untuk
lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
- Mata terlihat merah
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:
- Daya tangkap syaraf otak berkurang
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan
Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat seperti:
- Rasa gembira yang berlebihan (Euforia)
- Percaya diri yang meningkat pesat
- Indera pendengaran lebih aktif dan peka
2. Morfin- Percaya diri yang meningkat pesat
- Indera pendengaran lebih aktif dan peka
Morfin adalah semacam zat senyawa yang merupakan
perpaduan hasil ekstraksi dari opium dengan zat kimia tertentu untuk
menghilangkan rasa sakit bagi pasien yang menderita penyakit tertentu.
Sejatinya, morfin dapat meminimalisir rasa sakit, mengurangi rasa lapar,
dan merangsang batuk.
Hanya saja efek samping yang disebabkan juga tidak
kalah buruknya yang menurut hasil penelitian adalah menderita susah
tidur (insomnia) dan mimpi buruk. Dewasa ini, penggunaan morfin di
kalangan medis telah banyak diganti dengan obat-obatan lain yang
memiliki kegunaan sama namun ramah bagi pemakainya.
3. Heroin
Dapat disebut sebagai keturunan morfin atau opioda
semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan
dan kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan morfin. Heroin banyak
dipakai para pecandunya dengan cara menyuntik heroin ke otot atau urat/
pembuluh vena di kulit, karena ketidaktahuan atau memang sengaja berbuat
seperti itu untuk menimbulkan efek euforia dan histeris.
4. Kokain
Bubuk kristal berwarna putih yang didapat dari hasil ekstraksi dengan daun coca (erythoroxylon coca)
dapat membuat rangsangan pada sambungan syaraf dengan cara diminum atau
mencampurnya dengan minuman yang digunakan tim medis di dunia
kedokteran.
Hanya saja, setelah sampai di masyarakat luas,
kokain ini disalah gunakan menjadi sejenis zat atau obat perangsang
dengan cara disuntik ke pembuluh darah atau dihirup dari hidung dengan
sebuah pipa kecil. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh suku Indian
di benua Amerika, oleh penduduk setempat kokain digunakan untuk mendapat
efek stimulan dalam bertempur kepada musuh-musuhnya.
Akibat penggunaan dari kokain menurut penelitian
hanya dirasakan sebentar saja, yaitu tidak sampai lima belas menit yang
meliputi rasa senang, pede, terangsang, dan menambah tenaga serta
stamina. Hanya saja setelah seperempat jam itu, maka perasaan enak akan
hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah yang berkepanjangan.
Selain itu pengguna juga dapat mengalami depresi mental dan ketagihan
untuk menggunakannya lagi, lagi, dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental yang didapat dari pemakaian kokain adalah:
- Darah tinggi
- Sulit tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Nafsu makan menjadi hilang yang menyebabkan kurus
- Jantung berdetak lebih cepat
- Perasaan tidak menentu dan sebagainya.
5. Shabu-shabu- Sulit tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Nafsu makan menjadi hilang yang menyebabkan kurus
- Jantung berdetak lebih cepat
- Perasaan tidak menentu dan sebagainya.
Sejenis nama yang identik dengan masakan Jepang,
namun shabu-shabu ini yang bernama Metamfetamina, adalah sebuah serbuk
berwarna putih kristal. Awalnya dibuat pada akhir abad 20 untuk
mengobati gangguan bagi penderita hiperaktifitas, yaitu seseorang yang
tidak bisa diam.
Tetapi seiring berjalannya waktu, shabu-shabu malah
disalahgunakan dengan pemakaian yang menyimpang. Di Indonesia sendiri
banyak selebritis, olahragawan dan musisi yang karirnya hancur akibat
mengkonsumsi narkoba jenis ini. Shabu-shabu sendiri sejatinya adalah
berbentuk pil, namun karena banyak disalahgunakan menjadi serbuk yang
pemakaiannya menggunakan kertas alumunium yang dibakar dan asapnya
dihisap melalui hidung dengan memakai botol kaca yang dibuat khusus
bernama bong.
Beberapa akibat yang dihasilkan dari Shabu-shabu adalah:
- Jantung terasa berdebar-debar
- Suhu badan naik
- Tidak bisa tidur hingga wajah terlihat pucat
- Timbul euforia yang tinggi hingga halusinasi
- Nafsu makan menghilang
- Gigi menjadi rapuh karena kekurangan kalsium
- Dan, depresi berkepanjangan
- Suhu badan naik
- Tidak bisa tidur hingga wajah terlihat pucat
- Timbul euforia yang tinggi hingga halusinasi
- Nafsu makan menghilang
- Gigi menjadi rapuh karena kekurangan kalsium
- Dan, depresi berkepanjangan
Dari beberapa uraian kelima contoh jenis Narkoba
tersebut, seyogyanya untuk dihindari penggunaannya. Agar, jangan sampai
generasi masa depan nanti terjerumus kedalam kegelapan karena sudah
menjadi pecandu yang dapat merusak mental dan akhlaknya.
Sumber : http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/08/28/727/efek-negatif-pemakaian-narkoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar